Rabu, 18 Juni 2008

Penyandang Buta Aksara Blora Tinggi

Jumlah penyandang buta aksara di Kabupaten Blora, cukup tinggi, yaitu 31. 089 orang. Hal itu mengakibatkan Kabupaten Blora berada di peringkat 34 dari 35 kabupaten atau kota di Jawa Tengah yang belum berhasil mengentaskan buta aksara.

"Untuk itulah pada tahun ini anggaran pemberantasan buta aksara cukup besar, yaitu Rp 2,2 miliar dari APBN 2008 dan Rp 500 juta dari APBD 2008," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Blora Ratnani di Blora, Rabu (11/6).

Ratnani mengatakan, berdasarkan data Balai Pusat Statistik tahun 2003 terdapat 25.058 warga buta aksara di Kabupaten Blora. Namun setelah mengklarifikasi data itu di setiap desa, Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Blora menemukan 31.089 warga buta aksara. Mereka berprofesi sebagai buruh, petani, dan pedagang kecil.

Sejak 2007, Pemerintah Kabupaten Blora berupaya mengentaskan warga buta aksara itu dalam tiga tahap, yaitu pemberantasan, pembinaan, dan pelestarian. Saa t ini, upaya yang telah dilakukan masuk dalam tahap pelestarian warga yang sudah dapat membaca dan menulis.

Dalam tahap itu, lanjut Ratnani, Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Blora bekerja sama dengan kelompok mahasiswa yang sedang kuliah kerja nyata (KKN) dan kelompok ibu-ibu di setiap desa."Kami menargetkan Kabupaten Blora bebas buta aksara pada akhir 2008," kata dia.

Kepala Subdinas Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Blora Komari mengemukakan, pada tahun ini terdapat 1.319 kelompok belajar buta aksara yang tersebar di setiap kecamatan. Jumlah kelompok terbanyak ada di Kecamatan Jepon (253 kelompok), Todanan (175 kelompok), dan Kradenan (116 kelompok). "Rata-rata setiap kelompok beranggotakan 20 orang. Pada tahun ini, setiap kelompok mendapat dana pembinaan Rp 3.170.000," kata dia.

Secara terpisah, Direktur Blora Crisis Center Amin Faried mengatakan dana pemberantasan buta aksara cukup besar. Untuk itu, Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Blora perlu menggunakan dana itu secara bijak, transparan, dan tepat sasaran.

"Jangan sampai dana itu digunakan untuk kepentingan di luar pemberantasan buta aksara. Dengan dana sebesar itu, saya berharap pemberantasan buta aksara di Kabupaten Blora tuntas akhir tahun ini," kata dia.


0 comments: